Analisis Logo Louis Vaitton
Logo merupakan suatu gambar atau
sekadar sketsa dengan
arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan daerah, organisasi produk, negara, lambang,
dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai
pengganti dari nama sebenarnya.
Louis Vuitton Malletier, lebih dikenal sebagai Louis Vuitton,
adalah rumah mode Prancis terkenal di dunia yang mengkhususkan diri dalam
barang-barang kulit, sepatu, jam tangan, perhiasan, barang mewah, dan kacamata
hitam.
Perusahaan ini didirikan pada 1854 oleh pembuat box legendaris
asal Paris yaitu Louis Vuitton. Dia adalah orang pertama mengembangkan box
mendatar yang ditutupi oleh kanvas tahan air.
Louis Vuitton secara luas dikenal sebagai salah satu rumah mode
internasional paling bergengsi di dunia. Merek Louis Vuitton dan monogram LV
yang ikonik, menjadi salah satu merek dunia yang paling berharga dan mudah
dikenali.
Logo ini dirancang pertama kali oleh putra Louis bernama Georges
Vuitton pada 1896. Dia memberi logo itu karena merupakan simbol dari perusahaan
yang dibangunnya.
Sementara itu Logo Louis Vuitton yang bergambar motif bunga
Jepang itu disematkan untuk mencegah pemalsuan. Lambang LV kini telah identik
dengan kemewahan, kemegahan, dan memanjakan konsumennya.
Penggunaan warna hitam di logo LV menunjukkan keunggulan,
inovasi, dan keanggunan namun tetap dinamis. Sedangkan huruf yang digunakan
merupakan tulisan tangan.
Sejarah Louis Vuitton
Louis Vuitton (lahir 4 Agustus
1821 – meninggal 27 Februari 1892 pada umur 70 tahun) adalah seorang
perancang Perancis yang paling terkenal dengan barang-barang berbahan kulit
yang dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama dengan
namanya, 'Louis Vuitton'.
Louis Vuitton, pendiri brand Louis Vuitton seorang
pria yang lahir pada 4 Agustus 1821 di Anchay, tempat tinggal para pekerja
kelas bawah di Perancis Timur. Ayahnya, Xavier Vuitton adalah seorang petanid
an ibunya Coronne Gaillard adalah seorang tukang giling. Ayah Louis juga
merupakan seorang tukang kayu dan Louis terbiasa menggunakan perkakas milik
ayahnya sejak kecil. Ibu Louis Vuitton, meninggal ketika ia berusia 10 tahun.
Diketahui selanjutnya, Xavier, ayah Louis menikah lagi.
Ketika berusia 14 tahun, Louis Vuitton muda
meninggalkan rumah karena lelah dengan kehidupan pedesaan dan juga lelah dengan
sikap ibu tirinya yang terlalu keras. Dia mencoba peruntungannya dengan nekat
pergi ke Paris yang berjarak 292 mil atau sekitar 470km dengan hanya berjalan
kaki dan menghabiskan waktu 2 tahun. Disepanjang perjalanan, Louis Vuitton
sesekali berhenti dan bekerja serabutan untuk menopang kehidupannya, mengingat
dia tidak memiliki apa-apa. Pada tahun 1837 setibanya di Paris, dia memulai
berkarir sebagai pekerja magang di bengkel pengepakan kotak dan koper ternama
di kota itu. Pada jaman dulu, orang-orang kaya seringkali bepergian untuk
berlibur dan menggunakan jasa pengepakan untuk barang-barang pribadi mereka
yang akan dibawa untuk berlibur. Nah, profesi inilah yang ditekuni oleh Louis
Vuitton yang dikenal dengan sebutan "Layetier-Emballeur-Malletier"
dimana dia menangani dan mengepak barang-barang itu ke dalam kotak/koper.
Profesi ini dianggap profesi yang terkenal karena dia berhubungan langsung
dengan orang-orang kaya atau bangsawan dan dia menjadi salah satu orang yang
ternama di bidang ini.
Nasib baik berpihak pada Louis Vuitton, pada tahun
1853 ia ditunjuk sebagai pengepak box pribadi Ratu Perancis Eugiene de Montijo,
istri dari Napoleon Bonaparte. Louis Vuitton diminta oleh Ratu untuk membuatkan
kotak pakaian yang indah untuk dibawa dari Istana Tuileres, Chateu de
Saint-Cloud hingga ke berbagai resort di tepi laut. Posisi Louis Vuitton
sebagai pembuat dan pengepak kotak pakaian pribadi milik Ratu memberinya jalan
untuk memiliki klien-klien yang lebih elit dan kaya.
Tahun 1854 Vuitton menikah dengan Emelie Pariaux lalu
membuka bengkel packing nya sendiri di kota Paris, dia mendirikan perusahaan
pembuat koper yang kemudian menjadi sebuah dinasti tas dan koper paling laris
di dunia. Karya besar Louis Vuitton tercipta
ketika 1858 dia memperkenalkan koper datar dengan tepian besi dan kayu. Koper
itu tidak dilapisi kulit, melainkan kanvas Trianon abu-abu yang kuat dan kedap
air. Koper orisinal pertama itu langsung terkenal dan ditiru.
Louis Vuitton selalu menggembangkan idenya untuk
menciptakan produk-produk yang mewah. Karena itulah menjadi nilai jual suatu
merek. Untuk menghindari peniruan, George Vuitton merupakan putra dari Louis
Vuitton membayangkan sebuah image yang tidak bisa terpisah dari sebuah merek
Louis Vuitton. Di tahun 1896, dia menggambar bulatan berisi bunga kelopak empat
warna negatif. Kemudian bintang bersudut empat warna positif dan negatif. Untuk
menghormati sang ayah George menambahkan inisial LV diantara bulatan bunga dan
bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian disebut monogram dan menjadi ikon Louis Vuitton.
Monogram tersebut kemudian mengilhami berbagai merek
ternama di dunia dengan memakai logo sebagai motif dekoratif dan sebagai
penanda identitas pada produk mereka. Tahun 1997 monogram berubah muda dan
baru. Dimulai dengan memoles monogram klasik paduan ekru dan kopi menjadi
monogram vernis dalam warna pastel berkilau. Langkah ini sebagai salah satu
bentuk inovasi dari Louis Vuitton untuk menjaga citranya sebagai produk yang
bergengsi dibenak customernya.
Dalam sejarah berdirinya Louis Vuitton ini hingga
sekarang tidak pernah mengadakan sale atau obral. Ini menguatkan Louis Vuitton
sebagai wujud citra investasi dan kemewahan. Perinsip mereka kemewahan bukan
untuk di obral. Citra inilah yang membuat Louis Vuitton tidak pernah turun
pamor dalam dunia fashion
https://www.viva.co.id/arsip/871098-arti-bunga-bunga-di-logo-louis-vuitton Analisis Logo Louis Vaitton